Selasa, 20 Mei 2014

PECAH KONGSI ELITE PARTAI PENDUKUNG CAPRES CAWAPRES

Print Friendly and PDF

Setelah pendeklarasian capres-cawapres Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta, kondisi internal partai-partai pendukung kedua pasangan capres-cawapres tersebut mulai terlihat adanya letupan-letupan gejolak kekecewaan dari pengurus elite partai tersebut.  Letupan keras tampak terlihat di tubuh partai Golkar. Sebelumnya, partai ini secara resmi mengusung capresnya sendiri, kemudian bermanuver mendekati partai Gerindra, Demokrat dan PDIP untuk mendapatkan dukungan sebagai capres ataupun cawapresnya.  Setelah lelah bermanuver dan gagal mendapatkan tiket capres maupun cawapres, akhirnya partai Golkar berlabuh ke partai Gerindra mendukung pasangan Probowo-Hatta sebagai capres dan cawapres. 

Keputusan ketua umum partai Golkar, ARB, untuk mendukung penuh pasangan capres-cawapres Probowo-Hatta tidak otomatis diikuti oleh seluruh jajaran pengurus elite partai lambang beringin tersebut.  Apalagi ada kader Golkar asal Sulawesi Selatan, JK, yang diusung sebagai cawapresnya Jokowi.  Sehingga bisa diprediksi bahwa dukungan elite partai Golkar bakal tidak akan sepenuhnya kepada Prabowo-Hatta, tetapi sebagian akan berbelok mendukung JK sebagai cawapresnya Jokowi dan sekaligus sebagai kader Golkar.

Letupan keras juga terlihat di tubuh PKB.  Partai berlambang bola dunia warna hijau ini semula akan mengusung Rhoma Irama si raja dangdut dan Mahmud MD sang mantan ketua MK sebagai capres ataupun cawapresnya.  Bahkan banyak yang mengakui adanya Rhoma Irama effect pada pemilu legislatif beberapa waktu yang lalu. Tetapi ketua umum PKB, Muhaimin Iskandar, memutuskan bergabung dengan PDIP dan mengusung capres-cawapres Jokowi-JK.  Sehingga, Rhoma Irama dan Mahmud MD pun akhirnya hengkang dari PKB untuk mendukung pasangan Prabowo-Hatta.

Begitu juga yang terjadi di partai Hanura, ketua umumnya (Wiranto) memilih bergabung dengan PDIP dan mengurung Jokowi-JK.  Sedangkan ketua Bapilu-nya, HT, memilih bergabung dengan Gerindra dan mendukung Prabowo-Hatta.

Letupan-letupan di tubuh partai-partai tersebut, sebenarnya menunjukkan adanya dinamika dari sebuah partai.  Jadi merupakan hal yang biasa terjadi.  Tetapi bisa juga dilihat dari sisi kelemahan manajerial partai atau mungking juga sebagai bagian dari strategi partai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik. Blog ini mengaktifkan fitur moderasi. Komentar bersifat spam tidak akan dipublikasi