Kamis, 23 Januari 2014

BANJIR : MUSIBAH ATAU BERKAH?

Print Friendly and PDF
Oleh : H. CARDIMAN, SP, MP*) 


Banyak orang bilang, “Banjir itu musibah”. Tetapi tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa, “Banjir itu membawa berkah”.

 Pendapat pertama, banjir itu musibah memang tepat. Karena banyak orang yang kehilangan harta-benda bahkan sampai kehilangan nyawanya akibat banjir. Sehingga bagi mereka banjir identik dengan musibah. Bagaimana dengan pendapat kedua, yang mengatakan banjir itu berkah? Pendapat ini pun ada benarnya. Karena dengan adanya banjir, kelompok orang-orang ini justru mendapatkan limpahan rijeki. Saat banjir tiba, ibu-ibu yang biasanya masak di dapur jadi tidak bisa masak. Sehingga mereka membeli makanan di warung-warung nasi/ rumah makan. Dengan demikian omzet warung nasi menjadi melonjak tinggi di saat banjir. 

Begitu juga dengan tukang ojeg gerobag dan pedagang air bersih, permintaan akan jasa ojeg gerobag untuk keperluan angkut-angkut barang dan orang meningkat tinggi. Begitu pula kebutuhan terhadap air bersih juga melonjak tinggi. Dengan demikian, banjir bagi kelompok orang-orang seperti ini adalah merupakan berkah.

Ada kalanya, bagi kelompok orang-orang tertentu, banjir merupakan berkah. Karena dengan adanya banjir, banyak orang ataupun instansi/perusahaan berlomba-lomba memberikan bantuan kemanusiaan baik berupa barang maupun uang melalui kepanitiaan kelompok orang-orang tertentu. Bantuan kemanusiaan tersebut tidak seluruhnya disalurkan kepada yang berhak tetapi ditimbun atau disalurkan untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya. Kelompok orang semacam ini pun berpendapat bahwa banjir itu merupakan berkah. Dan masih banyak lagi orang-orang yang menganggap banjir itu berkah. 

Termasuk kelompok manakah anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik. Blog ini mengaktifkan fitur moderasi. Komentar bersifat spam tidak akan dipublikasi