Kamis, 18 September 2014

Pintu Surga Shodaqoh

Print Friendly and PDF
Berdasarkan hadits riwayat Ahmad ra, bahwa pintu surga itu ada delapan.  Satu diantaranya yaitu Pintu Shodaqoh.  Seorang muslim yang rajin shodaqoh (sedekah), kelak akan masuk surga lewat pintu shodaqoh ini.

Shodaqoh berasal dari bahasa arab dari kata "Shidq" yang berarti "benar".  Pengertian tersirat dari kata ini bahwa orang yang bershodaqoh adalah orang yang benar imannya.  Selanjutnya, apakah shodaqoh itu?  Secara umum shodaqoh memiliki pengertian menginfakkan harta di jalan Allah swt. Baik ditujukan kepada fakir miskin, kerabat keluarga, maupun untuk kepentingan jihad fi sabilillah. Di sisi lain, menurut hadits riwayat Al Bukhori - Muslim, shodaqoh adalah setiap kebaikan/ amal kebajikan yang kita kerjakan. Dan pada hadits riwayat lain dikatakan bahwa "Setiap tasbih adalah shodaqoh, setiap takbir shodaqoh, setiap tahmid shodaqoh, setiap amar ma'ruf adalah shodaqoh, nahi munkar shodaqoh dan menyalurkan syahwatnya kepada istri juga termasuk shodaqoh".  

Dengan demikian shodaqoh memiliki makna yang sangat luas, yakni mengandung makna yang bersifat non material yaitu mencakup semua amal atau perbuatan yang baik dan yang bersifat material yaitu mendermakan uang atau harta di jalan Allah swt.

Shodaqoh juga sering dikaitkan dengan zakat dan infaq.  Sehingga ada yang mengatakan bahwa "Shodaqoh Wajib" adalah "Zakat", sedangkan "Shodaqoh Sunah" adalah "Infaq. Bahkan ada yang mengatakan bahwa infaq sama dengan shodaqoh.  Zakat merupakan shodaqoh yang bertujuan untuk membersihkan/mensucikan jiwa (zakat fitrah) dan harta (zakat mal).  Disamping itu juga zakat bisa menumbuhkan/mengembangkan harta.  Sedangkan infaq atau shodaqoh harta merupakan derma harta di jalah Allah swt baik untuk fakir miskin, kerabat keluarga, maupun untuk kepentingan jihad fi sabilillah

Shodakoh kepada kerabat keluarga mempunyai dua pahala, yaitu pahala shodaqoh itu sendiri dan pahala silaturrohim.  Sedangkan shodaqoh kepada diluar kerabat keluarga hanya memperoleh satu pahala yaitu hanya pahala shodaqoh saja.  Untuk itu, mari kita budayakan bershodaqoh kepada kerabat keluarga kita yang kurang mampu agar.  Dahulukan shodaqoh kita buat kerabat keluarga kita yang kurang mampu, karena mereka juga merupakan bagian tanggungan kita dan masih menjadi tanggungjawab kita.  Bila kita semua memprioritaskan shodaqoh/infaq buat kerabat keluarga dekat kita sendiri, maka tidak akan ada kemiskinan di sekitar kita dan tidak ada kemiskinan di negara kita. Karena tiap-tiap orang/keluarga yang mampu akan menopang dan membantu kerabatnya yang kurang mampu sehingga secara bertahap dia bisa mandiri dan bisa bershodaqoh bagi kerabat lainnya yang kurang mampu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik. Blog ini mengaktifkan fitur moderasi. Komentar bersifat spam tidak akan dipublikasi